Senin, 20 Oktober 2008

sholat Jum'at

Sepatutnyalah sebagai seorang muslim tentu berkewajiban untuk melaksanakan sholat Jum'at. Namun diberikan keringan untuk meninggalkan sholat tersebut apabila sakit, dalam perjalanan, atau masih diperbolehkan meninggalkan asal tidak boleh sampai 3 kali tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pun saya tentunya harus melaksanakan kewajiban tersebut. Meski sedang bekerja kita haruslah meninggalkan pekerjaan kita jika sholat Jum'at akan dimulai.Namun tidak semua atasan berlaku bijaksana dalam hal ini, sebut saya Mr AC, sebagai seorang muslim tentunya dia tahu hukum tersebut. Namun yang terjadai adalah sebaliknya. Karena anak buah saya semua laki-laki dan muslim semuanya, maka tiap menjelang hari Jum'at pasti sepi. Untuk itulah saya dipanggil; saya diminta membuat jadwal jum'atan bagi anak-buah saya. Minggu ini sebagaian Jum'atan, yang lainnya giliran minggu depannya. Tentu saja saya tolak berdasarkan hadist2 yang saya ketahui --meski saya belum menjadi Muslim yang baik--, namun Mr AC ini berkelit, bahwa 3 kali adalah berurutan, kalau tidak berurutan boleh. Saya jawab bahwa dia salah, karena kita akan di cap munafik oleh Allah swt, jika meninggalkan Jum'atan tanpa alasan yang kuat sebanyak 3 kali, tidak berturut-turut. Mr C memberi keringan saya khusus untuk saya boleh tiap minggu Jum'atan, sementara anak buah saya harus di gilir. "Kalau saya melakukan hal itu pak, berarti saya juga ikut berdosa atas ketidak hadiran mereka menjalankan sholat Jum'at. karena saya tahu hukumnya. Meskipun mereka pun mau saya tidak akan melakukannya. Itu adalah Kewajiban asasi mereka (bukan hak asasi) yang harus di jalankan" sergah saya.Kesal dengan penolakan saya Mr AC sempat mengatakan saya bisa mendapat surat peringatan. "Kalau saya diberi Surat Peringatan karena menolak menjadwal sholat Jum'at bagi anak-anak, saya iklhas pak !" jawab saya sebelum keluar ruangan Mr. AC.Sampai perusahaan tempat kami bekerja di tutup Surat Peringatan itupun tidak pernah keluar

Sabtu, 18 Oktober 2008

gerak jalan

Hal yang membanggakan sekaligus membahagiakan semasa SMP adalah saat aku dipilih untuk ikut lomba gerak jalan beregu 28 KM dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda. Memang sekolah kami tidak mendapat juara apapun, --dan seingat saya sampai saya lulus SMA, SMP kami tersebut tidak pernah memenangi juara lomba gerak jalan 28 KM-- namun rasa kebanggaan kami membela bendera Sekolah sangatlah membekas. Kami ber 12 dalam tim memulai perjalanan dari daerah Eromoko sekitar 28 km ke arah selatan dari kota Wonogiri, melalui jalan yang baru selesai di aspal berkelok, naik turun dan dikelilingi oleh daerah pegunungan kapur yang tandus. Panasnya minta ampun, apalagi bagi kami yang sekali-kalinya baru ikut gerak jalan yang menempuh jarak yang lumayan jauh. Setelah beberapa kilo meter tibalah kami di daerah Wuryantoro, di mana daerah tersebut dari jalan kita bisa menikmati waduk gajah mungkur hingga mencapai daerag yang di kenal dengan nama Kedung Areng, Saat sampai Kedung Areng sakit hausnya, saya menggigit dan mengunyah kaos saya, berharap tetes keringat yang menempel di kaos dapat sedikit mengurangi rasa haus. Pada akhirnya kami samapi di Finis di Alun-alun kab. Wonogiri. Puass rasanya kami meski tidak mendapat juara. Paling tidak kami tidak disusul tim wanita, seperti beberapa tim pria yang lain.

Selasa, 07 Oktober 2008

Cinta Monyet

Cinta Monyet meski sekejap merupakan suatu pengalaman yang sangat menyenangkan, membahagiakan sekaligus mendebarkan. Rasanya bila megingatnya kita akan tersenyum-senyum dengan sendirinya. Tahun 1982 saat itu saya masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Wonogiri. Apa perhelatan akbar sepakbola dunia saat itu yaitu piala Dunia yang di adakan di Spanyol. Memang siaran langsung Televisi belum ada saat itu, paling hanya saat semifinal antara Jerman (Barat) dengan Perancis dan Final Jerman (Barat) dengan Itali --setidaknya itulah yang saya ingat-- masih ada semifinal lainnya yang tidak saya tonton langsung, pertandingan lainnya disiarkan ulang di acara Arena dan Juara.Saya ngefans berat saya kesebelasan Jerman (Barat) --sampai sekarang--, dengan disiplin dan staying power nya menjadikan mereka kesebelasan yang paling di takuti. Meski akhirnya takluk 1-3 saat final melawan Itali. Kala itu ada kesebelasan kejutan yaitu Kamerun, bahkan kesebelsan ini hampir saja menjungkalkan Itali di Babak penyisihan,mereka hanya kalah selisih goal saja.Nah saya punya teman cewek yang berkulit hitam manis, sebut saja Cicik. Saya sering memanggilnya dengan sebutan Kamerun. Dia duduk di bangku sebelah saya. setelah lama berinteraksi dengan dia mungkin mulai tumbuhlah benih benih cinta kami --setidaknya itu menurut presepsi saya--, bahkan saya mengubah lagu Franky yang berjudul SUrabaya ".. berjalan di lorong pertokoan...di Surabaya yabg panas.." saya gubah menjadi "..berjalan di lembah pegunungan...di Kamerun yang panas....." dst --saya lupa--Saat kami berpariwisata (serombongan satu sekolah) bahkan dalam perjalanan pulang (dalam bis) Cicik secara khusus meminta saya untuk menyanyikan lagu gubahan saya tersebut.Suatu hal yang masih saya ingat adalah ketika baju pramuka saja robek, dia menawarkan saya untuk menambaknya dengan tensoplast --waktu itu di kota saya baru ngetrend nambal baju dengan tensoplast--Info terakhir yang saya ketahui adalah bahwa Cicik menjadi dosen sebuah perguruan tinggi Negeri ternama di Bandung, bahkan tahun 2002 (kalau saya ndak salah ingat) dia di sekoalhkan di Inggris, tepatnya di Nothingham. Dia telah menikah dengan teman sekelas kami waktu SMP dulu --semoga Allah swt memberkahi mereka--

sakit sebagai penebus dosa kita

Terkadang seseorang berbuat sesuatu hanya berdasarkan emosi semata tanpa mengindahkan akibat yang mungkin di timbulkan dari perbuatan tersebut, hanya sekedar memuaskan diri atas ego masing-masing.Saat masih bekerja di PT Danliris Solo, saya mengalami hal serupa. Saya mempunyai teman sebut saja Nurul.., hobinya ngomongin dalemannya orang-orang sekelilingnya. Ada beberapa hal tentang keadaan saya dan keluarga saya yang di umbar dia kepada teman2 sekantor. Saya tersinggung sekali. Kalau laki-laki pasti saya ajak duel dia.., tapi karena perempuan ndak mungkinlah saya tantang duel, menang ndak kesohor kalah malu-maluin!!!Saya coba peringatkan dia, tapi yach terus aja mulutnya ngacaprak seperti air turun dari talang aja. Suatu saat secara kebetulan saya membaca suatu buku mistik, disitu ada suatu bab yang menarik perhatian saya. Membikin orang yang zalim menjadi kurus dan banyak pikiran. Merasa bahwa dia berbuat zalim kepada saya. saya melakukan ritual tersebut tak peduli bahwa hal tersebut akan berdampak kepada diri sendiri. Saya tulis bebrapa huruf (arab) dalam sebuh kertas dilengkapi dengan namanya, kemudian saya tindih dengan batu serta saya taruh di suatu tempat yang sekirannya orang tidak bisa menemukannya. Plus ditutup dengan gelas.Efeknya memang lura biassa... tidak beberapa lama Nurul kelihatan kurus dan banyak pikiran.. saya biarkan sampai beberapa lama biara tahu rasa (pikir saya). Namun imbasnya betul betul mengenai diri saya. Beberapa saat kemudian saya menderita sakit samapai 2 bulan (sudah saya tulis dengan judul tragedi)... Sehingga saya menyadari hal tersebut dan menyuruh orang dekat saya untuk mengambil tulisan yang saya sembunyikan. Mungkin hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mendukung proses penyembuhan saya. Bukankan sakit bisa merupakan suatu sarana penghapusan dosa2 kita?.

Jumat, 03 Oktober 2008

ono ono wae

Saya sedang dalam antrian di sebuah bank swasta yang terletak di sebelah kantor wali kota Bogor, saat itu di kasir seorang nasabah sedang memeriksa dokumen yang di bawanya dengan kasir, selang beberapa lama nasabah tersebut dipersilahkan duduk dulu, karena officer dari bank tersebut memerlukan acc dari atasannya. Kemudian tibalah giliran saya menuju kasir tersebut, tengah kasir melayani saya officer yang tadi datang medatangi kasir dan menyerahkan berkas padanya, selang beberapa detik kemudian kasir memanggil sebuah nama :"Bapak Munawar..?", satu, dua kali di panggil nasabah tersebut belum datang2 juga, Jengkel karena merasa terpotong layanan kepada saya akhirnya saya ngedumel ;" Mau nawar berapa sih kok lama banget !" (mau nawar adalah kata plesetan untuk munawar). Tiba-tiba ada nasabah di belakang saya yang marah-marah (ternyata nasabah tadi ngantri lagi di belakang saya).., " Itu nama saya mau apa kamu.., jangan menghina itu nama pemberian orangtua saya?"
Kaget bercampur malu dan geli saya meminta maaf kepadanya, rupanya dia belum begitu menerima, bahkan sudah mengepalkan tangannya. Sekali lagi saya minta maaf serta dalam hati saya berjanji. kalau mukul sekali dia akan saya biarkan, saya anggap sebagai qishas nya. Namun pukulan kedua akan saya balas. Ternyata dia tidak jadi memukul saya dan memaafkan saya, meski kelihatannya masih dongkol. Ada-ada saja tho....