Rabu, 17 September 2008

kisah SMA

Semasa SMA saya punya teman dekat (untuk menghormatinya sebut saja dia --seseorang itu-- ), awalnya sih kita sering ketemu baik di kelas (karena dia teman sekelas saya), atau sekedar keluar bersama (dengan teman2 lain) seperti nonton bioskop bareng atau yang lainnya. Seringkali aku menggoda dan mengerjainnya lama2 benih cinta muncul di antara aku dengan --seseorang itu-- yang ada dalam hatiku tersebut. Ternyata aku tidak bertepuk tangan, --seseorang itu-- juga menyambut rasa ku. Meskipun belum resmi, mulailah tiap malam Minggu saya maen kerumahnya, terlebih lagi saat itu liburan kenaikan kelas, hampir tiap malam saya mengunjungi nya.Namun kehadiran saya di rumahnya membuat adik tiri --seseorang itu-- yang ada dalam hatiku tersebut menaruh hati kepadaku (satu ibu beda bapak). Hal ini saya ketahui dari --seseorang itu-- suatu ketika membuka catatan harian adik tirinya, dalam catatan tersebut tergambar jelas adiknya menyukai saya.Berlagak sebagai kakak yang baik --seseorang itu-- menceritakan semuanya kepada saya (lewat sabahat karib saya sampai sekarang) dan meminta saya untuk menjadikan adiknya kekasihku. Tersingung karena dia tidak ngomong langsung kepada saya serta karena dia tidak menganggap apa yang selama ini kita jalani, akhirnya pada suatu malam saya menemui adiknya di rumahnya serta menyatakan cinta saya kepada adiknya. Malam itu juga saya resmi sebagai pacar adiknya.

Sejarah percintaanku dengan adik seseorang itu (sebut saja Mawar) menurutku menjadi bagian yang kelam dalam hidupku. Mawar bukan pacar pertamaku, ada beberapa gadis sebelumnya, namun hanya sebatas sebagai pacar sekedar mencari status atau tidak malu kalau di tanyain pacar oleh temen2 ku. Namun boleh dikatakan Mawar adalah cinta pertamaku. Awal percintaan kami pasti menyenangkan --walaupun beberapa temen2 ku menganggap sebagai cinta sebrang-an (cinta yang menyebrang)-- apalagi beberapa saat setalah peresmian kami, adalah hari Idul Fitri. Kami melewatinya dengan pergi ke tempat wisata Tawangmangu +/- 3 jam perjalanan dari kota kami. Tingkah lakunya yang polos membuat saya mulai benar2 jatuh hati padanya.Rasanya kebahagiaan kami tidak berlangsung lama, trik2 yang dilakukan kakaknya --seseorang itu-- membuat hubungan kami mulai tidak nyaman. Pernah suatu ketika tanpa juntrungan yang jelas Mawar ngambek karena katanya aku dekat dengan wanita lain di sekolah. Selidik punya selidik ternyata infonya di dapat Mawar dari kakaknya --seseorang itu--, ketika saya konfirmasikan kepada --seseorang itu-- dengan entengnya dia mengatakan hanya bercanda dan nge-test- cinta kami berdua (yang bener aja emang kayak sekolah aja pake test). Banyak lagi hal2 yang mempengaruhi hubungan kami, hingga suatu saat tanpa suatu alasan yang jelas --Mawar mengatakan kepada saya, jauh hari setelah kami putus dia mengatakan tidak tahu apa yang menyebabkan kami putus-- Mawar secara sepihak memutuskan hubungan cinta kami. Awalnya saya sempat terpukul, tapi berkat nasehat orang tua dan teman bahwa saya tidak mungkin melajutkan kisah cinta sebrang-an ini, maka saya berangsur dapat menenagkan diri.Walau telah putus saya tetap menyayanginya, maka tidak heran pada saat ultahnya sekedarnya saya memberikan kado padanya. saat datang kerumahnya --seseorang itu-- mengatakan bahwa Mawar tidak di rumah, akhirnya dengan alasan kepraktisan saya titipkan kado kepada --seseorang itu--.Esok harinya --seseorang itu-- mengembalikan kado saya di depan kelas, didepan rekan-2 sekolah. Spontan saya ngamuk, saya hancurkan kado itu didepan kelas dan ucapan yang kotor keluar dari mulut saya --masya Allah-- Hari itu saya langsung bolos, pergi ke makam Ibu dan menangis...(harga diri yang hancur yang menyebabkannya, jikalau --seseorang itu-- adalah laki2, hampir pasti terjadi perkelahian, namun karena dia perempuan dan tak mungkin rasanya saya bertindak kasar terhadap perempuan, maka saya hanya bisa menangis). setelah puas menangis saya tidak pulang ke rumah, melainkan pergi ke rumah kaka tertua say di luar kota, sampai 2 hari kemudian ayah saya menjemput.Setelah kejadian itu hampir tidak pernah saya bertegur sapa dengan --seseorang itu-- atau pun Mawar. Namun saat saya mulai kuliah kami mulai surat-suratan lagi, hingga suatu ketika saat telah menemukan wanita (bagi saya dia adalah wanita yang sempurna, yang sanggup melupakan segala masa lalu yang menghantui saya, yang membuat saya bersikap lebih dewasa dan sabar) sekarang menjadi istri saya, datang surat dari Mawar, dia mengeluh bahwa sebentar lagi dia ulang tahun, dan dia merasa kesepian. Dia juga tidak tahu kenapa hubungan kami mesti berakhir.Saya buang surat itu jauh-jauh seraya berkata dalam hati. Maaf aku Mawar, aku tahu kamu tidak bersalah, tapi surat mu tidak datang pada saat dan waktu yang tepat.

1 komentar:

Nensinur. Sastra. mengatakan...

Wah, apanya yah yg mesti dikomentari?
udah bagus ko,
cuma,
kl boleh usul,
km bs bikin tulisan kamu lebih kreatif,
misalnya, kamu konsisten aja dalam memberikan simbol buat sebuah nama,
misalkan, km bisa ganti nama yang rahasia itu dengan nama-nama yang kamu suka,
selain mawar, misalnya nama lain seperti Cantik, karena menurutmu dia itu cantik,
atau, Bening,
karena sseseorang itu punya tatapan mata yang bening.
dan km cari lagi nama yg lain, yang penting, nama itu harus cocok dengan gambaran orang yang kamu maksudkan.
kl mau jelasnya, di blog aku ada nama-nama yang aku simbolkan juga,
seperti:
Bintang, itu karena buat aku dia itu seperti Bintang,
dia amat istimewa, sehingga aku mengibaratkan dia sebagai Bintang.
yg lain ada namanya Binar,
itu karena di hatiku, dia itu punya sikap yang sangat baik, dia ramah, dan aku bayangkan dia punya sianar mata yang berbinar.
OK! teman!
teruskan kariamu! makasi udah kunjungi blog aku yah!